Mutasi : opini versi warung kopi … :)

February 4, 2013 at 13:04 | Posted in Love & Life | 2 Comments
Tags: mutasi, opini, resign

izin sharing sedikit opini warung kopi buat para karyawan dimanapun kalian berada… jika anda owner/ pemilik usaha/ penanam modal/ sekedar pengamat dunia perkantoran, boleh baca-boleh nggak, this is free country you know ! halaaaaahh…..

kali ini saya mau bahas tentang mutasi berikut pernak perniknya… bukan bahasan yg menarik tapi cukup menggelitik untuk ditelisik dan jadi bahan bisik2 yg asyiik saat jam istirahat kantor.

ada beberapa hal yg menjadi mainstream dalam dunia mutasi dan wajib kita pahami sebelum mengalaminya dan atau *menyesal kemudian… (*menyesal selalu diakhir, kl diawal disebut perencanaan)  :

• semua karyawan bisa terkena mutasi, baik di layer terendah, menengah sd jabatan tertinggi… jadi walaupun pangkat anda saat ini ada dilevel middle manager seperti kepala cabang, anda harus siap jika suatu saat anda dipindah2kan entah kejabatan yg sama di kantor cabang yg berbeda, atau dipromosi jd area, atau bahkan demosi manajemen dan balik jd staff/clerk/officer… fiiiuuhhh… kaciaaan deh looo,,,,
• mutasi memiliki impact ke banyak hal, salah satunya ke penghasilan dan penampilan!  kalau anda naik jabatan bisa jd style anda akan mengimbangi, itu sih efek samping yg natural dan wajar. Yg hebat itu jika anda promosi dan anda tetap membumi, gak jaim dan tetap mau bergaul sama saya dan rakyat jelata lainnya…  yg gawat kalau anda terdegradasi tp tetap gak tau diri, perintah sana sini padahal satu level, sama2 terima instruksi… yg susah itu ketika anda sdh berkeluarga, proses translasi pasti riweuh, mulai dari cari domisili, pindahan barang2 sd urus ekolah anak… aarrrgghhhh
• mutasi tergantung kebutuhan perusahaan dan kualifikasi, adalah alasan paling standar (std abissss) saat manajemen kantor anda melakukan mutasi, karena sesungguhnya itu adalah satu2nya alasan yg paling normatif, ideal dan sulit terbantahkan, belum lagi memang ada larangan tidak tertulis untuk membantah/menolak keputusan manajemen tsb, take it or leave it!! dua2nya punya konsekuensi, sayangnya gak boleh golput dalam case ini J  yg perlu dicatat, opsi leave it artinya anda memutasikan diri anda sendiri ke kantor yg berbeda, dan itu sah-sah saja…
• mutasi bukan akhir dari segalanya, kalaupun ternyata keputusan mutasi tidak sesuai dgn harapan anda gak usah berkecil hati, kata orangtua zaman baheula pasti ada hikmahnya yg bisa diambil.. (hikmah adalah diksi favorit utk kata ganti kambing hitam bagi org yg pesimis). Misalnya anda turun jabatan tp lebih banyak punya waktu luang utk bisnis anda yg akhirnya malah gila2an berkembang… jadi berkah, iya gak ? iyaa dong?!
• finally, mutasi adalah keniscayaan tak terbantahkan, kalau anda begitu bangga dan bahagia stuck disuatu tempat dengan jenis pekerjaan yg sama sepanjang tahun dan anda menikmatinya berarti anda mmg tak perlu mutasi, karena anda sdh bisa disamakan dengan tangan robot mekanik dalam proses assembling… sementara mutasi lahir sebagai turunan kalimat tiada yg abadi kecuali perubahan itu sendiri.